GPS dibangun pertama kali dan dikelola oleh DoD (Departemen Pertahanan) milik Amerika Serikat.
Fungsi utama dari GPS itu sendiri adalah untuk keperluan melihat posisi suatu obyek di muka bumi dan navigasi.
Secara umum GPS terdiri dari 3 segmen, yaitu segmen pengguna, segmen satelit dan segmen pengendali.
Pihak selain militer Amerika dan sekutunya disebut dengan pengguna nonmiliter (termasuk militer negara kita).
Satelit GPS mempunyai ketinggian orbit sekitar 20200 km dan mempunyai waktu orbit adalah 12 jam.
Jumlah satelit GPS tidak hanya satu, tetapi berjumlah 24 buah satelit dalam 6 bidang orbit.
Dimana masing-masing bidang orbit terdiri dari 4 buah satelit GPS. Konstelasi satelit yang cukup ramai.
Kita ke segmen berikutnya yaitu segmen pengendali. Tugasnya adalah mengendalikan dan mengawasi segmen satelit.
Segmen pengendali tentunya ada ditangan Departemen Pertahahan Amerika, dgn stasiun pengontrolnya di berbagai lokasi di dunia.
Prinsip kerja GPS yang pertama, mengukur beda waktu antara pemancaran sinyal oleh satelit ke penerima (alat yg kita pegang, biasa kita sebut GPS). Kemudian, beda waktu dikonversi ke besaran jarak antara satelit dan penerima.
Jika telah tersedia tiga jarak antara satelit dan penerima (3 satelit ke 1 penerima), posisi ditentukan dari metode trilateras.
Kecanggihan GPS tentunya mempunyai kesalahan2 juga. Ada beberapa sumber kesalahan yg memengaruhi ketelitian GPS. Antara lain: konstelasi satelit (sinyal yg diterima dari satelit yg sebarannya merata lebih baik drpd yg tidak merata) , efek atmosfer, kesalahan jam, orbit, alat penerima, kndisi permukaan, dan multipath.
Efek atmosfir berpengaruh terhadap perambatan sinyal GPS dari satelit ke penerima (adanya efek refraksi dan pelambatan).
Kesalahan jam berpengaruh terhadap ketelitian mengestimasi beda waktu dan bisa dieliminir oleh software dalam receiver.
Kesalahan orbit adalah kesalahan informasi tentang posisi satelit GPS.
Kesalahan receiver biasanya berkaitan dengan aspek teknis misalnya power supply dan on-board microprocessor failure.
Kondisi permukaan juga berpengaruh terhadap sinyal, misalnya pegunungan, lembah, underground, kanopi pohon.
0 komentar:
Posting Komentar