Kamis, 23 Oktober 2014

Alasan Memasang Handy Talky Pada Motor Touring

Alasan Memasang Handy Talky Pada Motor Touring - Alasan yang pertama sudah pasti untuk komunikasi, karena banyaknya rombongan agar dapat mengkontek satu sama lain anggota / personil. Untuk itu mari kitabahs lebih dalam mengenai manfaatnya, kini banyak toko yang men jual ht lupax, sebuah merk handy talky yang terkenal muran dan awet, sangat cocok untuk diajak touring dengan motor kita.



Alasan Memasang Handy Talky Pada Motor Touring

Bersamaan perkembangan ilmu dan pengetahuan serta tehnologi terutama perihal fasilitas komunikasi serta info yang makin mendunia, saat ini sangat banyak penemuan alat – alat komunikasi berbentuk piranti radio dua arah yang makin mutakhir, baik dalam kekutan daya pancarnya, ukuran/memiliki bentuk yang makin kecil serta menarik ataupun asesoris/perlengkapan yang lain yang makin dalam kemampuan juga sebagai : stasiun terus, stasiun bergerak, stasiun jingjing.

Yang disebut stasiun terus yaitu piranti radio komunikasi dua arah yang didirikan di rumah atau perkantoran dengan antenna yang agak tinggi dengan memakai tiang pancang. Antena yang umum dipakai sekarang ini yaitu type : telex lokal, f-23, Assler. Supaya pancarannya jadi semakin bagus serta bisa diputar sesuai sama arah atau tempat lawan bicara umumnya ditambah dengan antena pengarah. Sedang piranti yang dipakai biasanya yaitu type ‘ Rig ‘ bukanlah HT. lantaran kekuatan Handy-Talky agak terbatas terkecuali ditambahkan penguat daya (Booster). Untuk stasiun bergerak (Mobile Trasceiver) piranti yang umum gampang dibawa, baik yangn bisa digantung dibagian dada. Ataupun yang digantung di pinggang. Yang inilah dimaksud seperti ring (ada icom, kenwood, alinco, jaezu, motorola, serta saat ini telah beredar banyak HT bikinan cina serta korea dengan merk : starcom, suicom, serta werway, dengan daya pancarnya lebih kuat dan mempunyai sebagian sarana penambahan yang lain). Antena yang umum dipakai yaitu type Super – Stik atau super – sky, yaitu antena yang bisa ditarik/diperpanjang bila tengah dipakai untuk berkomunikasi serta bisa dipendekkan bila tengah tidak diaktifkan, tetapi dengan perkembangan tehnologi saat ini beberapa ”Breakeran” (beberapa pemakai radio dua arah) lebih sukai memakai antena elical (ekor babi) saja terkait telah merebaknya didirikan stasiun radio pemancar lagi (RPU) atau Repeater, nyaris di tiap-tiap lokasi kabupaten, kecamatan bahkan juga hingga di pelosok pedesaan, seperti umpamanya : karangasem pada frekwensi 14. 3300 MHz (RX) – 14. 0300 MHz (TX), Klungkung pada frekwensi 14. 3520 MHz (RX) – 14. 0120 MHz (TX), Denpasar pada frekwensi 14. 3480 MHz (RX) – 14. 0480 (TX). Untuk lokasi kecamatan sukawati kabupaten gianyar telah didirikan sebagian RPU seperti pada frekwensi 14. 3200 MHz (RX) – 14. 0 MHz (TX) ada di desa Batuan, di lokasi desa sukawati pada frekwensi 14. 0840 MHz (RX) – 15. 3200 MHz (TX), DESA KEMENUH PADA FREKUENSI 14. 6680 MHz (RX) – 14. 9380 MHz (TX), DESA GUWANG PADA FREKUENSI 15. 5420 MHz (RX) – 15. 0510 MHz (TX), serta banyak lagi frekwensi yang dipakai oleh ” warga Breakeran” dalam berkomunikasi untuk berikan serta terima info dengan cara terbuka.

Dalam berkomunikasi radio dua arah sesungguhnya oleh pemerintah RI di izinkan dua organisasi radio amatir untuk memakai frekwensi yang diakukan masalah izin amatir radionya oleh Departemen Perhubungan lewat Ketentuan Menteri Perhubungan RI Nomer : KM, 77 Th. 2003, yakni : ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia), serta RAPI (Radio Antar Masyarakat Indonesia), untuk ORARI ijinnya dimaksud dengan IPPRA (Ijin Penguasaan Piranti Radio Amatir) serta untuk RAPI dimaksud dengan IPPKRAP (Ijin Penguasaan Piranti Komunikasi Radio Antar Masyarakat).

Seputar th. 80an cuma ORARI yang memakai frekwensi VHF (Very High Frequency) yang dimaksud dengan arti : ”Dua – Meteran”, sedang RAPI waktu itu masih tetap memakai frekwensi HF (High Frekuency) yang istilahnya : ”Sebelas Meteran” serta sesudah terbitnya KM. 48/PT. 307/MPPT-85, ada pergantian hak gunakan baru frekwensi dari HF (26. 965MHz s. d 37. 405MHz) jadi UHF (Ultra High Frequency) yaitu 476, 425MHz s. d 477. 400MHz, tetapi pada masa 2000an jadi RAPI Telah di izinkan memakai frekwensi VHF pada 14. 0000MHz ke bawah serta ORARI dari 14. 000 Mhz ke atas.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More